Pencarian

Custom Search

Tuesday, January 20, 2015

TIPS SUKSES MENURUT KITAB AMSAL


Setiap orang pasti ingin menjadi orang yang sukses atau berhasil di dalam hidupnya. Dan itu adalah hal yang wajar, tak terkecuali bagi setiap orang percaya. Sukses bukanlah hal yang salah. Tuhan tidak pernah melarang kita untuk sukses. Tuhan malah ingin kita menjadi orang yang sukses dalam hidup ini, bukan saja dalam hal materi, tetapi di dalam segala aspek kehidupan. Bahkan Tuhan tidak hanya ingin kita menjadi manusia yang sukses, Ia juga telah memberikan cara atau jalan bagi kita untuk mencapai kesuksesan hidup atau keberhasilan hidup tersebut. Dalam Alkitab, khususnya dalam Kitab Amsal, banyak dibahas tentang kesuksesan hidup, serta cara-cara untuk memperolehnya. Berikut ini akan diberikan beberapa cara atau tips dari Kitab Amsal untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan hidup:

BERKAITAN DENGAN TUHAN

Meskipun pada dasarnya Kitab Amsal berisi kata-kata bijak, namun banyak juga acuan yang diberikan tentang Tuhan; sebab memang kitab Amsal adalah firman Tuhan, yang diinspirasikan oleh Roh Kudus. Itulah sebabnya KitabAmsal menjadi bagian dari Alkitab. Maka tidak heran jika Kitab Amsal juga membicarakan tentang Tuhan, yang membedakannya dari kitab-kitab kebijaksanaan manusia di dunia ini. Karena itu, sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita memprioritaskan Tuhan dalam meraih kesuksesan hidup. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan tentang Tuhan, yang berkaitan dengan kesuksesan hidup:

1. Melibatkan Tuhan

Di dalam Amsal 10:22 dikatakan:
"Berkat Tuhanlah yang menjaddikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."
Apa arti ayat ini? Ini tidak berarti bahwa kita hanya percaya Tuhan saja tanpa berusaha. Maksudnya adalah, tanpa perkenaan Tuhan maka segala jerih payah kita untuk meraih kesuksesan adalah sia-sia. jadi bagi orang percaya, hal pertama yang dibutuhkan dalam meraih kesuksesan adalah campur tangan Tuhan, bukan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kemampuan manusiawi kita. Kita harus tahu bahwa segala sesuatu asalnya dari tuhan. Dialah yang memberi kita kesehatan, kekuatan, kemampuan dan hikmat dalam mengarjakan pekerjaan kita sehingga pekerjaan tersebut berhasil. Di sisi lain kita hanyalah manusia yang terbatas. Tetapi jika kita mengandalkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita, maka kita akan dapat mencapai keberhasilan.

2. Takut Akan Tuhan

Takut akan Tuhan artinya membenci kejahatan atau dosa (Amsal 8:13). Jika ini kita lakukan maka Tuhan akan mengganjar kita dengan kekayaan, kehormatan, dan kehidupan, yakni kesuksesan yang seutuhnya. Ini disebutkan dalam Amsal 22:4,
"Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan."
Sikap takut Akan Tuhan adalah hal lain yang perlu kita miliki jika kita ingin mencapai kesuksesan hidup. Kita tidak hanya sekedar melibatkan Tuhan dalam hidup kita, tetapi kita juga harus mempunyai sikap hidup yang mengasihi tuhan serta membenci dosa. tuhan itu tidak senang dengan dosa, karena itu Dia tidak akan memberkati usaha orang-orang yang masih hidup didalam dosa.

3. Mempersembahakan Harta Kita Kepada Tuhan

Jika kita mempersembahkan harta kita kepada Tuhan, maka kita akan diberkatinya secara berlimpah-limpah, Amsal 3:9-10 berkata,
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertamamu dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya."
Banyak orang yang berpikir bahwa memberi persembahan kepada Tuhan hanya dapat kita lakukan setelah kita menjadi kaya atau berhasil. Tetapi justru sebaliknya, kita harus melakukannya terlebih dahulu; maka Tuhan akan memberkati kita. Sebab sesungguhnya Tuhan tidak membutuhkan harta kita, karena Ia tidak kekurangan sesuatu apa pun. Ia hanya ingin menguji hati kita, sejauh mana kita mengasihi Dia dan terpaut harta kita. Jadi tujuan kita memberi persembahan kepada-Nya adalah demi kebaikan kita sendiri, yakni agar kita diberkati-Nya dan segala usaha kita dibuat-Nya berhasil.

BERKAITAN DENGAN DIRI SENDIRI

Hal kedua yang harus kita perhatikan dalam meraih kesuksesan adalah berkaitan dengan diri kita sendiri. Ini mencakup sikap, sifat-sifat atau karakter yang dibutuhkan dari diri kita sendiri. Selain Tuhan, maka faktor penentu kesuksesan kita adalah diri kita sendiri, bukan keadaan, orang lain, atau hal-hal lain di luar diri kita. Berikut beberapa sikap atau sifat yang dibutuhkan u tuk meraih kesuksesan menurut Kitab Amsal:

1. Mempunyai Perencanaan

Di dalam Amsal 24:6 dikatakan,
"Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang,dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak."
Ini menggambarkan pentingnya perencanaan untuk mencapai sebuah keberhasilan. Hidup tanpa rencana yang jelas tidak akan mungkin bisa menghasilkan kesuksesan. Membuat perencanaan bukanlah mengabaikan Tuhan. Di Alkitab tikan pernah dipertentangkan antara perencanaan dan iman. rang beriman harus mempunyai perencanaan tentang masa depannya. Dan jika perencanaan sudah dibuat dengan jelas, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, maka kita akan lebih mudah untuk mencapai keberhasilan. Misalnya, apa yang akan kita lakukan hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini, lima tahun lagi, 10 tahun lagi, dan seterusnya.Tetapi tentu saja semua rencana tersebut harus kita serahkan kepada Tuhan sehingga bisa terwujud (Amsal16:3).

2. Rajin Dan Kerja Keras

Tuhan ingin agar setiap kita rajin dan bekerja keras. Dengan kerajinan maka kita bisa mendapatkan kesuksesan dalam hidup ini. Inilah syarat penting lainnya untuk bisa sukses. Di dalam Amsal 10:4 dikatakan,
"Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan yang rajinn menjadikan kaya."
Siapa saja yang rajin pasti akan berhasil. Bahkan orang yang tidak berbakat sekalipun akan berhasil, sejauh ia bekerja dengan rajin. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang tidak rajin walaupun ia berbakat maka ia juga tidak akan mungkin mencapai keberhasilan dalam hidupnya. Tidak semua manusia itu cerdas, berbakat atau berasal dari keluarga yang kaya. namun setiap orang bisa menjadi orang sukses, asalkan ia rajin bekerja. Sedangkan orang malas tidak akan mungkin mencapai kesuksesan (Amsal 13:4).

3. Bekerja Secara Cerdas

Hikmat dan kebijaksanaan adalah tema utama kitab Amsal, yakni hidup yang benar dan berhasil. Rajin saja tidaklah cukup. Kerajinan tanpa hikmat atau kecerdasan membuat usaha kita tidak maksimal. Hal ini di sebutkan di dalam Amsal 19:2,
"Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesah-gesah akan salah langkah."
Kita tidak bisa hanya sekedar rajin, kita juga harus bertindak cerdas dan bijaksana. Sekarang ada istilah work smart atau kerja cerdas, bukan hanya sekedar work hard atau kerja keras. Kerja keras itu bagus, tapi akan jauh lebih bagus lagi jika disertai dengan "kerja cerdas". Salah satu contoh kerja cerda adalah bagaimana membuat pekerjaan kita semakin efektif dan efisien. Misalnya, jika selama ini kita bekerja dengan mesin tik, maka kita perlu menggantinya dengan komputer, sehingga hasilnya pun akan jauh lebih banyak, lebih cepat, dan lebih baik. Contoh lainnya adalah seorang yang berpendidikan tinggi namun bekerja sebagai tukang kebun. Seberapa rajin pun ia bekerja sebagai tukang kebun, penghidupannya hanya akan sampai di situ saja, tidak pernah naik. Jelas, untuk meraih kesuksesan kita membutuhkan kecerdasan dan hikmat.

4. Bertekun

Ketekunan sangat dibutuhkan untuk meraih kesuksesan. Di dalam Amsal 13:11 dikatakan;
"Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit akan menjadi kaya."
Dalam ayat ini disebutkan "sedikit demi sedikit". Artinya ada proses waktu yang harus dilalui, tentu saja membutuhkan kerja keras dan kesabaran. Mungkin kita sudah sering mendengar kata-kata Thomas Alfa Edison, "Kesuksesan adalah 1% bakat dan 99% ketekunan." Biasanya ketekunan berhubungan dengan sikap dan waktu. Jika seorang bekerja dengan rajin , tetapi tidak sabar dalam menunggu keberhasilan, atau ketika menghadapi masalah ia berhenti, maka ia tidak akan berhasil. Keberhasilan dalam waktu yang singkat, tanpa kesinambungan, akan membuat kita gagal mencapai keberhasilan. Kerajinan juga sesuatu yang dibutuhkan, tetapi ketekunan juga merupakan sesuatu yang perlu kita miliki untuk mencapai keberhasilan. Tidak ada kesuksesan tanpa ketekunan.

5. Mempergunakan Cara-cara Yang Benar

Ada banyak cara meraih kesuksesan, termasuk cara-cara yang tidak benar dan di benci Tuhan. Tidak sedikit orang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kesuksesan. Namun bagi kita orang percaya, meraih kesuksesan haruslah melalui cara-cara yang benar, sesuai dengan firman Tuhan. Di dalam Amsal 28:19 disebutkan,
"Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan."
"Barang yang sia-sia" dalam ayat ini adalah kesuksesan yang diraih dengan cara-cara yang tidak benar. Di dalam kitab Amsal disebutkan beberapa cara yang tidak benar dalam mencari keuntungan atau kesuksesan, antara lain: menipu (Amsal 20:17), berdusta(Amsal 21:6), dan menindas orang lain (Amsal 22:16). Kita hanya akan mendapatkan kemiskinan jika kita menggunakan cara-cara  yang tidak benar dalam meraih kesuksesan. Bagi kita orang percaya, marilah kita meraih kesuksesan dengan menggunakan cara-cara yang Alkitabiah atau sesuai dengan kehendak Tuhan.

6. Hidup Hemat Atau Tidak Hidup Boros

Orang yang boros akan gagal dan kekurangan. Amsal 21:17 berkata:
"Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya,"
Ini berbicara tentang pola hidup hemat dan mengelolah keuangan dengan benar. Ada banyak kisah tentang orang-orang yang sudah mulai berhasil, bahkan dapat banyak harta warisan dari orang tua, tapi pada akhirnya jatuh miskin karena tidak bisa mengelolah keuangan dengan benar. Di Alkitab tentu kita masih ingat perumpamaan  Tuhan Yesus tentang anak yang hilang, yang memboroskan harta kekayaan yang dia dapatkan sebagai warisan dari orang tuanya. Jadi ketika kita  sudah mulai sukses, kita harus mengelolah harta kita dengan benar. Terlebih jika kita belum sukses, kita harus pintar-pintar mengelolah harta kita, seberapa kecil pun itu. Jika tidak, maka kesuksesan pun tidak akan pernah kita capai.

BERKAITAN DENGAN ORANG LAIN

Ada hubungan antara kesuksesan atau kegagalan kita dengan orang lain. Karena itu kita sangat perlu bertindak dengan cerdik di da;lam menjalin hubungan dengan sesama, sehingga kita mendapatkan kesuksesan. Bertindak sembrono dalam membangun hubungan dengan orang lain dapatmembuat kita akan mengalami kegagalan dan tidak bisa menjadi sukses. Ada tiga hal penting yang dapat kita lakukan menurut Kitab Amsal dalam menjalin hubungan dengan orang lain sehingga impian kesuksesan kita tercapai:

1. Menjadi Orang Yang Dapat Dipercaya

Di dalam Amsal 28:20 disebutkan,
"Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya. tidak akan luput dari hukuman."Jika seseorang dapat dipercaya oleh orang lain, maka ia akan mendapat banyak keuntungan dan manfaat, ia akan  mendapat penghasilan yang lebih tinggi. Dengan demikian terbukalah jalan baginya meraih kesuksesan. Misalnya saja seorang karyawan yang dapat dipercaya akan dipromosikan oleh atasannya ke jenjang jabatan yang lebih tinggi dan tentunya dengan gaji yang lebih besar pula. Demikian juga seseorang yang berbisnis, ia akan dijadikan partner bisnis oleh banyak orang atau akan mempunyai banyak pelanggan sehingga akan mempunyai banyak pelanggan, sehingga akan menambah penghasilannya. Dan sebaliknya akan terjadi jika kita tidak bisa dipercaya oleh orang lain. Bagi seorang karyawan perusahaan mungkin kariernya akan "mentok", atau kasus yang lebih parah, ia akan mendapat phk atau dipecat. Bagi seorang usahawan atau bisnisman, ia akan dijauhi oleh parner bisnis dan para pelanggannya. Sifat "dapat dipercaya" ini terutama berkaitan dengan dua hal, yakni: kompetensi dan kejujuran. Jika kita mempunyai kemampuan dan kejujuran, maka pintu sukses terbuka lebar bagi kita. 

2. Menjadi Penolong Bagi Sesama

Berbagi dengan orang lain adalah salah satu cara untuk beroleh kesuksesan. Di dalam Amsal 11:24 dikatakan,
"Ada yang menyebar harta tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu kekurangan."
Yang dimaksud dengan "menyebar harta" di dalam ayat di atas bukanlah hidup boros, melainkan berbagi dengann orang lain. Demikian juga dengan "mwnghwmat secara luar biasa", bukanlah dalam pengertian positif, tapi dalam pengertian pelit, dan tidak mau berbagi dengan orang lain. Ketika kita berbagi dengan sesama, maka kita akan mendapatkan balasannya sehingga kita tidak akan pernah kekurangan, malahan "bertambah kaya". Mungkin kita tidak mendapat balasan dari orang yang kita bantu, tetapi kita akan mendapatkannya dari orang lain dalam waktu dan cara tertentu. Dalam Amsal 11:25 dikatakan bahwa orang yang suka menolong orang lain akan mendapatkan pertolongan juga. Menolong orang lain di sini tidak terbatas pada bantuan keuangan saja namun dalam segala hal, seperti bantuan tenaga, pemikiran, dan lain sebagainya.

3. Tidak Menjadi Penanggung Hutang Bagi Orang Lain

Sekalipun membantu orang lain adalah salah satu cara kita menuju tangga kesuksesan, namun hendaklah hal tersebut jangan kita lakukan dengan menjadi penanggung hutang bagi mereka. Maksudnya jangan sampai kita berhutang hanya untuk membantu orang lain, atau memberikan harta kita sebagai jaminan hutang mereka ke pihak orang lain. Di dalam Amsal 22:26-27 dengan jelas diingatkan agar kita tidak melakukan hal seperti itu,
"Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan menjadi penanggung hutang. Mengapa orang mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali?"
Banyak orang yang terjerat dalam kasus seperti ini sehingga menghadapi banyak masalah dalam hidupnya.Dan harta kekayaannya pun sedikit demi sedikit akan habis, sehingga ia tidak akan pernah mencapai kesuksesan yang diinginkannya. Dalam Amsal 6:1-5 diajarkan cara bagaimana keluar dari jerat semacam itu, yakni berdamai dan merendahkan diri kita di hadapan orang yang kepadanya kit telah membuat persetujuan.
Demikianlah beberapa tips menurut Kitab Amsal perlu kita lakukan dalam hidup kita supaya kita bisa meraih kesuksesan atau keberhasilan dalam kehidupan kita yang berkenan bagi Tuhan. Tuhan memberkati, Syalom.

Pemberitahuan!: Postingan ini di ambil dari Pelajaran khusus Renungan Harian Manna Sorgawi edisi Agustus 2013!
Hosting Unlimited Indonesia