Pencarian

Custom Search

Thursday, November 13, 2014

MEMBANGUN KARAKTER YANG BAIK


          Karakter dapat didefinisikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, tabiat atau watak yang membedakan seorang dari yang lain. Seorang bijak mengingatkan, "Berhati-hatilah mengenai apa yang Anda katakan,  karena itu mempengaruhi cara anda berpikir, berhati-hatiah akan apa yang Anda pikirkan, karena itu mempengaruhi apa yang Anda lakukan, berhati-hatilah mengenai apa yang Anda lakukan, karena itu menentukan karakter Anda, berhati-hatilah mengenai karakter Anda, karena itu menentukan nasib Anda." Alkitab banyak berbicara mengenai karakter, dimana orang Kristen diingatkan untuk mengembangkan sifat-sifat dan karakter yang baik (Matius 5:38-48; Roma 12:2; 1 Korintus 13:4-8; 15:33; Galatia 5:22-23), karena ini menentukan kehidupan dan masa depan seseorang.

Dari sekian banyak karakter yang baik, berikut ini kami mengetengahkan enam karakter penting yang perlu kita kembangkan.

1. DAPAT DIPERCAYA
          Dapat dipercaya berarti bisa diandalkan, tidak diragukan. Jadilah orang yang dapat dipercaya dengan mengembangkan sifat-sifat berikut ini:
  • Berlaku jujur. Jujur berarti lurus hati, tidak curang, tidak bohong atau menyembunyikan sesuatu, berbicara apa adanya. Mungkin orang di sekitar kita tidak selamanya tahi ketika kita berlaku tidak jujur, tetapi kita tidak dapat menyembunyikan sesuatu di hadapan Tuhan. Kenyataan ini seharusnya mengingatkan kita untuk selalu berlaku jujur. "Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangan." (Amsal 11:3). "Siapa berjalan dengan jujur, takut akan Tuhan, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia." (Amsal 14:2).
  • Tidak menipu ataupun mencuri. Jangan memperdaya orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau maksud-maksud tertentu, dan jangan pula mencuri. Dengan melakukan ini Anda sedang menutup pintu-pintu berkat yang seharusnya terbuka lebar bagi Anda. "Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku." (Amsal 30:8). "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu." (1 Petrus 3:10).
  • Konsisten. Kerjakan sesuai apa yang anda katakan dan ajarkan, tepati janji dan jangan NATO (no action talk only). Jadilah orang yang dapat dipercaya dengan menunjukkan bahwa perbuatan Anda sesuai dengan Perkataan Anda. "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12).
  • Setia. Kesetiaan dapat diwujudkan dalam sikap tetap dan teguh hati dalam janji, pendirian, komitmen atau dalam memelihara hubungan dengan orang lain. Orang yang setia tidak mudah berubah karena pengaruh atau kondisi tertentu. "Seperti sejuk salju di musim panen, begitu pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya." (Amsal 25:13). Setialah terhadap pasangan, teman, organisasi dan lembaga di mana Anda bekerja. Tuhan berjanji bahwa ada ganjaran bagi orang yang setia. "Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercelah Engkau berlaku tidak bercelah." (Mazmur 18:26).
2. RESPEK ATAU RASA HORMAT
         Hargai semua orang dan perlakukan mereka dengan baik. Terapkan prinsip yang pernah dikemukakan oleh Tuhan Yesus, "Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuat jugalah demikian terhadap mereka." (Lukas 6:31). Kembangkanlah rasa hormat dengan cara:
  • Menghargai perbedaan. Setiap orang memiliki karakter, kebiasaan, cara berpikir, kepandaian dan latar belakang yang berbeda. Hanya dengan menghargai dan memahami perbedaan ini Anda bisa hidup berdampingan dalam damai. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Supaya jangan terjadi perpecahan di dalam tubuh , tetapi supaya anggota-anggota yang  berbeda itu saling memperhatikan." (1 korintus 12:23-25).
  • Gunakan cara-cara yang baik. di dalam bebicara dengan sesama, pakailah bahasa dan cara yang baik. Tinggalkan kebiasaan berbicara yanng kasar, menghakimi, menyindir,  atau memaki-maki. Menegur kesalahan orang pun harus dilakukan dengan cara yang bijaksana. Sebagaimana Anda menggunakan cara berbicara yang baik, demikian pula dalam tindakan, bertindaklah yang baik, tidak kasar dan merendahkan sesama. Ingat bahwa semua perkataan dan tindakan kita akan diadili. "Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang." (Yakobus 2:12)
  • Jagalah perasaan orang lain. Pertimbangkanlah dahulu jika hendak mengeluarkan kata-kata atau melakukan sesuatu, apakah kata-kata atau tindakan Anda itu akan melukai perasaan sesama atau tidak. Alangkah indahnya jika kita bisa saling tenggang rasa "Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan." (Amsal 12:18). "Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi lidah orang bodoh mencurahkan kebodohan." (Amsal 15:2).
  • Jangan mengancam, memukul dan melukai sesama. Menghargai orang lain berarti tidak melakukan kekerasan terhadapnya. Kalau Anda merasa kesal karena sikap seseorang, tegur dan nasihatilah dengan cara yang bijaksana, sehingga doa-doamu tidak terhalang. "Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat yang tinggi." (Yesaya 58:4).
  • Jangan lekas terpancing oleh kemarahan, hinaan dan perbedaan pendapat. Kuasai diri dan tenanglah dalam menghadapi kemarahan, penghinaan atau ketidak setujuan seseorang terhadap Anda. Jangan terpancing emosi dan berlaku kasar terhadapnya, namun tetaplah berlaku hormat. Dengan begitu Anda akan terlihat lebih bijaksana. Dan yang lebih penting lagi, Anda sudah menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan. "Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak." (Amsal 20:3). "Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahnan besar." (Matius 25:21)
3. TANGGUNG JAWAB
      Kerjakan dengan baik yang menjadi tugas anda, jangan tunggu orang lain yang melakukannya dan jangan biasakan menunda. Orang yang bertanggung jawab senantisa siap sedia  melakukan segala sesuatu dan tidak melemparkan kesalahan terhadap orang  lain. "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutla dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:21).
  • Berikan yang terbaik. Sekali anbda diberikan tanggung jawab, kerjakan dengan segenap kekuatan dan kemampuan yang Anda miliki. Jangan bekerja setengah-setengah, selalu lakukan yang terbaik. Percayalah bahwa semua yang Anda lakukan dengan kesungguhan hati akan mendapatkan pahala dari Tuhan. "Apa pun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)
  • Disiplinkan diri Anda. Hukum Alam kehidupan berkata, "Jika Anda disiplin, Anda akan mencapai sasaran, jika Anda bekerja keras, Anda akan berkelimpahan."  Untuk memenuhi tanggung jawab, Anda dituntut untuk mendisiplin diri di dalam mengerjakan setiap tanggung jawab yang dibebankan di atas pundak Anda. Jangan suka memanjakan diri dan bermalas-malasan, bersikaplah keras terhadap diri Anda sehingga dapat mengerjakan dengan baik apa yang menjadi tanggung jawab Anda. "Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang kerja dengan tangannya. Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. Ia bangan kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan."(Amsal 31:13-15). 
  • Pikir baik-baik akibat dari kebijakan ataupun tindakan Anda. Segala sesuatu yang Anda lakukan akan mendatangkan akibat tertentu dan Anda harus bertanggung jawab atas akibat yang mungkin akan muncul. Biasakan untuk selalu mempertimbangkan segala sesuatu yang mungkin terjadi sebelum Anda mengambil keputusan. "Hai anakku, jangalah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu." (Amsal 3:21). "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat." (Amsal 20:18).
  • Bertanggung jawab untuk setiap pilihan Anda. Ketika Anda memilih untuk melakukan sesuatu atau  memilih seseorang yang Anda akan jadikan Partner, Anda juga bertanggung  jawab terhadap akibat buruk dari pilihan Anda. Jangan mencari kambing hitam atau melemparkan kesalahan pada orang lain, melainkan bersikaplah sebagai pembarani dengan berani menanggung akibat dari pilihan Anda itu. Jangan seperti Adam yang melemparkan kesalahan kepada Hawa ketika mereka terbukti melanggar hukum Allah. "Perempuan yang Kautempatkan di sisi, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (Kejadian 3:12).

4. BERSIKAP SEBAGAIMANA MESTINYA

       Lakukan segala sesuatunya  sesuai aturan main, bersikaplah sportif, jangan curang dan berpusat pada keuntungan serta kenyamanan diri sendiri. Bersikap sebagaimana mestinya dapat dikembangkan dengan cara:


  • Jangan mengambil keuntungan atau hak orang lain. Setiap orang memiliki bagaian dan berkatnya sendiri-sendiri. Jangan berlaku curang dengan mengambil apa yang bukan hak Anda, sekalipun orang yang Anda curangi tidak tidak mengetahuinya. Jangan memanfaatkan kebodohan atau kesetian seseorang untuk menipu dan mengambil haknya, karena sekalipun ia tidak mengetahui bahwa ia dibodohi, tetapi Tuhan yang adil akan membela haknya . Keuntungan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar hanya akan menghalangi berkat-berkat Anda yang lain. Takutlah akan Tuhan dan jangan lupa firmanNya yang berkata, "Orang yang menabur kecurangan akn menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa." (Amsal 22:8). "Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempaatkan sarangnya ditempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!" (Habakuk 2:9).
  • Terbuka terhadap masukan dan pembaruan. Jangan menganggap diri Anda paling benar sehingga Anda menutup diri terhadap masukan atau gagasan orang lain. Belajarlah untuk mendengarkan dan menghargai niat baik seseorang. "Jikalau tidak ada pimpinan, jatulah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada." (Amsal 11:14).
  • Jangan merencanakan yang buruk terhadap orang lain. Bersukacitalah atas keberuntungan dan kesuksesan seseorang dalam hidupnya. Jangan iri kemudian merencanakan yang buruk  atasnya, tetapi biarkanlah segala sesuatunya berjalan sebagaimana adanya. "Jangan merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau." (Amsal 3:29).
5. MILIKI KEPEDULIAN
            Biasakan diri untuk memahami orang lain dan tidak masa bodoh terhadap masalah yang sedang mereka hadapi. Beberapa sikap yang menyatakan kepedulian kita adalah:
  • Jadilah orang yang baik hati. Baik hati berarti selalu memiliki niat dan sikap hati yang baik, menginginkan dan melakukan yang baik bagi sesama serta menyatakan perbuatan kasih. Orang yang baik hati akan diberkati oleh Tuhan. "Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagikan rezekinya dengan si miskin." (Amsal 22:9).
  • Jadilah orang yang berempati dan menyatakan kepedulian. Empati adalah keadaan mental di mana seseorang bisa turut merasakan perasaan, pikiran dan kondisi yang sedang dialami orang lain. Marilah kita menyatakan Empati serta kepedulian kita dengan cara saling memperhatikan satu dengan yang lain. "Supaya jangan terjadi perpecahan di dalam tubuh,tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda saling memperhatikan." (1 Korintus 12:25). "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik." (Ibrani 10:24).
  • Tunjukan rasa terima kasih. Penting untuk menunjukan penghargaan dan rasa terima kasih terhadap orang-orang yang sudah berbuat baik atau berjasa kepada Anda. Jangan seperti sebagian orang yang mengangap remeh dan biaa saja kebaikan orang-orang di sekeliling mereka. Bersyukurlah untuk apa yang telah mereka lakukan dengan cara mewujudkannya dengan kata-kata ataupun perbuatan. "Tidak adakah di mantara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" (Lukas 17:18).
  • Saling mengampuni. Ketika ada orang yang menyakiti hati Anda, ampunilah dia, jangan mendendam. Doakan agar Tuhan menjamah dan mengubahkan hatinya."Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuaat jugalah demikian." (Kolose 3:13)
6. MENJADI WARGA MASYARAKAT YANG BAIK
        Selain hubungan pribadi dengan sesama, Anda perlu mengembangkan karakter yang baik sebagai warga negara atau warga masyarakat di mana Anda berada.

  • Tunduklah kepada pemerintah atau orang yang memiliki otoritas di atas Anda. Ketaatan kepada Pemerintah dapat mewujudkan dengan cara mengikuti peraturan yang berlaku. Misalnya: taat membayar pajak, taat kepada peraturan lalu lintas, taat kepada peraturan-peraturan lain di dalam lingkungan Rukun Tetangga, dan lain-lain. "Tiap-tiap orang harus takluk kepada penerintah yang ada di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah." (Amsal 13:1).
  •  Bekerja sama. Kembangkan kebiasaan kerja sama dengan tetangga atau masyarakat di sekitar Anda. Jangan menahan-nahan jika Anda sanggup memberikan pertolongan, jangan mempersulit keadaan. "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2).
  • Libatkan diri dalam kegiatan organisasi. Jangan jadi orang yang eksklusif, karena orang-orang akan menjauhi Anda. Sedapat mungkin jika ada kegiatan, berpartisipasilah di dalamnya. Jika Anda tidak bisa terlibat langsung, Anda tetap bisa melibatkan diri meskipun secara tidak langsung. Misalnya: Memberikan bantuan dana, ide-ide, menyediakan makanan, dan lain-lain. Jadilah hamba yang siap melakukan segala sesuatu (1 Korintus 9:19).
Demikianlah beberapa karakter penting yang dapat kita kembangkan dalam diri kita masing-masing supaya kita bisa mencapai karakter diri yang baik di hadapan Tuhan. Tuhan memberkati, Syalom.


Pemberitahuan!: Postingan ini di ambil dari Pelajaran khusus Renungan Harian Manna Sorgawi edisi Desember 2008!

No comments:

Post a Comment

Hosting Unlimited Indonesia