Pencarian

Custom Search

Wednesday, December 5, 2018

JIKA WAKTU BISA KEMBALI


Renungan ini merupakan kitipan dari renungan harian Manna Sorgawi yang pertama kali terbit pada Hari Minggu, 24 Februari 2013. Semoga dapat memberikan pengetahuan yang baru mengenai Firman Tuhan yang akan semankin menguatkan kita dalam beriman.

Ayat Referensi Efesus 6:1-3

Renungan

Leny terlahir sebagai anak bungsu dari enam bersaudara. Sejak kecil ia selalu diperlakukan manja oleh kedua orang tua dan saudara-saudaranya. Saat itu Leny masih kelas 5 SD. Ketika pulang sekolah, ia mendapati ayahnya sudah tidak bisa berbicara lagi . "Apa yang terjadi? Ayah kenapa Kak?" Tanya Leny kepada kakaknya. " Tadi Ayah terpeleset saat di ladang dan sekarang tidak bisa berjalan lagi. Kata dokter , Ayah terkena stroke dan lumpuh," jawab kakaknya. Leny langsung memeluk ayahnya yang hanya bisa menangis tanpa mengatakan apapun. Sejak saat itu, setiap hari pulang sekolah, ia menyuapi ayahnya. Ia juga mencukur kumis dan membersihkan kuku ayahnya. Tetapi, perhatian dan kasih sayang itu lama kelamaan mulai hilang. Ia tiddak lagi menyuapi ayahnya, bahkan untuk bercerita saja sudah tidak pernah lagi. Leny selalu menghabiskan waktunya untuk bermain bersama teman-teman sebayanya tanpa peduli kepada ayahnya. Setelah tammat SMA , ia melanjutkan kuliah ke luar kota. Hubungan mereka semakin jauh, bahkan tidak pernah berbincang-bincang lewat telepon karena ayahnya tidak dapat mendengar dan berbicara dengan baik. Pagi itu, sebelum berangkat kuliah, ia menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal. "Hallo," Leny menjawab teleponnya. " Hallo Leny, ini kakak, segeralah pulang karena Ayah sudah tiada." Ia segera pulang ke rumah dan mendapati tubuh ayahnya yang sudah terbujur kaku dalam peti. Leny teringat waktu liburan tahun lalu saat terakhir bertemu, ayahnya memintanya untuk memotong kukunya, tetapi ia menolak dengan alasan ingin segera pergi jalan-jalan bersama teman-temannya. Ia merenungkan kembali hubungannya dengan ayahnya selama ini, sudah lama sekali ia tidak membersihkan kuku ataupun mencukur kumis ayahnya, seperti yang ia lakukan dulu sewaktu masih kecil. Selama dua belas tahun lamanyan ayahnya menderita lumpuh, hanya sedikit perhatian yang ia berikan, bahkan sering kali ia membentak ayahnya ketika menjatuhkan makanan di atas tempat tidur. Ia juga selalu memarahi ayahnya bila mengompol. Sekarang ayahnya telah dipanggil Tuhan, hanya penyesalan yang tersisa. Ia menangis tersedu-sedu di depan jenazah ayahnya, mohon maaf atas semua kelakuannya selama ini, bahkan ia meminta Tuhan mengembalikan ayahnya supaya dapat memperbaiki semua kesalahannya, tetapi semuanya sudah terlambat.
Tuhan memerintahkan agar kita menghormati orang tua kita dan memperlakukan mereka dengan penuh kasih. Sikap yang tidak hormat kepada orang tua adalah bentuk perlawanan kita kepada perintah Tuhan. Sebagai orang percaya, kita wajib mematuhi firman Tuhan. Oleh sebab itu tunjukkanlah kasih sayang kita kepada mereka selama kesempatan itu masih ada sehingga tidak ada penyesalan pada akhirnya. Marilah kita memperbaiki setiap kesalahan kita selama ini supaya suasana Kerajaan Sorga bisa kita rasakan di keluarga kita dan hidup kita dapat menjadi teladan bagi sesama.

Doa

Tuhan , ajar aku untuk menghormati dan mengasihi dan mengasihi orang tuaku seperti yang Engkau perintahkan. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin

Kata-kata Bijak 

"Sayangilah orang tuamu selama mereka masih ada di dunia ini supaya jangan menyisahkan penyesalan di hidupmu."

Tuhan memberkati Kita semua. Amin.

No comments:

Post a Comment

Hosting Unlimited Indonesia